Jumat, 07 Desember 2012

Biosintesis Kolesterol Dalam Tubuh



Kolesterol yang disintesa merupakan bagian dari kolesterol di dalam tubuh. Hanya sebagian kecil saja kolesterol yang berasal dari makanan. Dari makanan: 300-750 mg. Sintesa tubuh/endogen: 650-1000 mg
 Kolesterol disintesa di dalam hati, korteks adrenal, usus, kulit, dan aorta. Sintesa berlangsung di sitosol dan mikrosom sel jaringan tersebut.

 Tahapannya sebagai berikut:
1.        Pembentukan mevalonat dari asetil koA
2.        Pembentukan squalene dari mevalonat
3.        Perubahan dari squalene menjadi lanosterol yang selanjutnya berubah menjadi kolesterol

Urutan reaksi:
1.        Pembentukan asetil koA. Molekul asam asetat diaktifkan menjadi asetil koA dengan menggunakan energi yang berasal dari ATP dan dikatalisis oleh enzim asetil koA sintetase. Mg sebagai kofaktor.
2.        Dua molekul asetil koA berkondensasi membentuk asetoasetil koA. Enzim yang bekerja di sini adalah tiolase.
3.        Asetoasetil koA berkondensasi dengan molekul asetil koA membentuk HMG koA. Enzim yang mengkatalisis adalah HMG koA sintetase. Proses ini memerlukan air dan menghasilkan produk sampingan berupa koA-SH.
4.        HMG koA direduksi oleh reduktase dengan bantuan NADPH dan H. Hasilnya akan terbentuk mevalonat.
5.        Mevalonat mengalami 3 deretan reaksi yang menyangkut fosforilasi oleh 3 ATP dan menghilangkan 1 atom karbon mevalonat. Terbentuk unit isoprenoid. Produk sampingan berupa karbon dioksida dan air.
6.        Dua unit isoprenoid berkondensasi membentuk geranil pirofosfat dengan 10 atom C.
7.        Satu molekul isoprenoid berkondensasi lebih lanjut dengan geranil pirofosfat untuk membentuk farnesil pirofosfat.
8.        Dua molekul farnesil pirofosfat bergabung membentuk squalene dengan 30 atom C.
9.        Penutupan cincin untuk membentuk lanosterol.
10.    Lanosterol diubah menjadi 14-desmetil lanosterol (kehilangan gugus metil) → zimosterol → desmosterol → kolesterol.

Enzim yang penting dalam sintesa kolesterol adalah HMG koA reduktase. Enzim ini dihambat oleh makanan tinggi kolesterol dan inhibisi umpan balik. Pada jaringan ekstrahepatik, HMG koA reduktase dihambat oleh kolesterol dalam LDL. Di dalam jaringan usus, enzim ini dihambat oleh asam-asam empedu. Hormon tiroid dan insulin juga turut berperan dalam penghambatan kerja enzim ini.

3 komentar:

  1. Pada langkah ke-6 terjadi pembentukan ikatan rangkap antara C5 dan C6. Ikatan rangkap tersebut terjadi karena hilangnya gugus Hidrogen di kedua C, yaitu C5 atau C6.
    Pertanyaannya, mengapa terbentuk ikatan rangkap di sana ? jika hanya memutus gugus Hidrogen, bisa saja terjadi pada posisi yang lain. mengapa pada posisi itu yang harus terjadi pemutusan gugus Hidrogen ?

    BalasHapus
  2. kalau menurut saya mengapa itu terjadi disana karena C5 dan C6 itu dekat dengan gugus fungsi oleh karena itu terjadi pemutusan gugus hidrogen di situ.

    BalasHapus
  3. Akan tetapi, jika hanya mengandalkan kedekatannya dengan gugus fungsi OH, maka bisa juga terjadi pembentukan ikatan rangkap di C2 dengan C3 atau C3 dengan C4, ataupun pada C yang lainnya.

    BalasHapus