Informasi produk
|
|
Synonyms
|
4-Allyl-2-methoxyphenol
|
Rumus kimia
|
C10H12O2
|
Formulasi kimia
|
2-(CH3O)-4-(CH2=CHCH2)C6H3OH
|
Kode HS
|
2909 50 00
|
Nomor EC
|
202-589-1
|
Massa molar
|
164.2 g/mol
|
Nomor CAS
|
97-53-0
|
Data kimia dan fisika
|
|
Kelarutan di dalam air
|
2.46 g/l (25 °C)
|
Titik leleh
|
-9.2 °C
|
Massa molar
|
164.2 g/mol
|
Densitas
|
1.07 g/cm3
(20 °C)
|
Titik didih
|
252 °C (1013 hPa)
|
Tekanan uap
|
< - 0.1 hPa
(25 °C)
|
Titik nyala
|
>110 °C
|
Indeks Refraktif
|
1.5405 (20 °C, 589 nm)
|
Ke
dalam gelas kimia 500 mL yang telah dilengkapi pengaduk magnet dimasukan 100 g
minyak cengkeh, 40 g NaOH (1 mol) dan 300 mL aquades kemudian diaduk sampai
terbentuk dua lapisan. Campuran kemudian dimasukan kedalam corong pisah ukuran
250 mL dan didiamkan sampai kedua lapisan terlihat dengan jelas. Lapisan bawah
yang merupakan garam eugenolat dipisahkan dari lapisan atas yang merupakan
komponen-komponen penyusun minyak cengkeh yang lain. Lapisan eugenolat kemudian
dimasukan kedalam gelas kimia ukuran 500 mL dan diasamkan dengan menambahkan
HCl pekat sampai pH = 3. Campuran ini dimasukan kedalam corong pisah ukuran 250
mL kemudian didiamkan sampai kedua lapisan terlihat. Lapisan bawah kemudian dipisahkan
dari lapisan atas (A) dengan mengeluarkannya dari dalam corong pisah. Lapisan
bawah hasil pemisahan kemudian dimasukan kedalam corong pisah ukuran 250 mL
selanjutnya diekstraksi dengan 150 mL petrolium benzen sebanyak tiga kali.
Lapisan bawah hasil ekstraksi kemudian dikeluarkan dan dibuang. Selanjutnya
lapisan atas (B) yang masih ada di dalam corong pisah kemudian digabungkan
dengan lapisan atas (A) yang pertama dengan campuran tetap berada di dalam
corong pisah. Campuran kemudian dicuci dengan air sampai pH air netral. Setelah
campuran netral, maka lapisan bagian atas (eugenol kotor) tersebut dimasukan
kedalam gelas kimia ukuran 100 mL dan ditambahkan Na2SO4 anhidrous untuk
mengikat air yang masih berada di dalamnya selanjutnya dibiarkan selama beberapa
menit. Eugenol kotor kemudian disaring dan dilakukan penguapan pelarut yang
masih tersisa di dalam oven pemanas . Destilasi pengurangan tekanan kemudian
dilakukan untuk memperoleh eugenol murni. Hasil yang diperoleh kemudian diuji
kemurniannya dengan kromatografi gas
Eugenol
diperoleh melalui isolasi minyak cengkeh, dengan memisahkan eugenol dari
komponen penyusun minyak cengkeh yang lain. Kandungan eugenol dalam minyak
cengkeh adalah 52,54% dengan tR 7,792 menit. Proses isolasi ini dilakukan
dengan terlebih dahulu menambahkan basa NaOH ke dalam minyak cengkeh. Eugenol
adalah suatu asam yang jika ditambahkan suatu basa akan mengasilkan garam. Pada
reaksi ini hanya eugenol yang bereaksi dengan NaOH membentuk Na-eugenolat yang
larut dalam air sehingga dapat dipisahkan dari komponen-komponen lain dalam
minyak cengkeh yang tidak larut dalam air.
Lapisan
eugenolat yang terbentuk akibat proses penggaraman kemudian dipisahkan dan
selanjutnya eugenol dapat diperoleh dengan menetralkan larutan eugenolat dengan
menambahkan HCl hingga pH=3. Pada akhir reaksi terjadi dua lapisan, dimana
lapisan atas yang mengandung eugenol. Eugenol murni kemudian didestilasi dengan
destilasi pengurangan tekanan menggunakan kolom Vigreux 30 cm. Melalui
kromatogram Gas (GC) eugenol menunjukan bahwa kemurnian eugenol adalah 97,47%
dengan tR=8,033 menit
dengan mereaksikan eugenol dengan basa maka akan terbentuk garam yang akan memisahkannya dengan campuran yang lain. Tetapi mengapa pada proses isolasi di atas direaksikan dengan asam sedangkan reaksi itu akan menghasilkan asam dan garam baru ?
BalasHapusdan apa fungsi petrolium benzen dalam isolasi tersebut ?